RCM (Reliability Centered Maintenance) merupakan suatu proses yang digunakan untuk menentukan apa yang harus dikerjakan untuk menjamin setiap aset fisik tetap bekerja sesuai yang diinginkan atau sesuatu proses untuk menentukan jenis perawatan, inspeksi, monitoring, atau testing mana yang lebih efektif diterapkan pada suatu mesin saat kondisi tertentu. Intinya RCM bertujuan utuk meningkatkan reliabilitas dan kemudian dapat mengoptimalkan biaya dari aktivias maintenance.
RCM pada awalnya adalah suatu teknik yang dikembangkan oleh industri pesawat terbang yang fokus terhadap pencegahan kegagalan produk yang jika terjadi mungkin akan berakibat fatal/signifikan. RCM telah dikembangkan sejak 1960’an untuk menangani pemeliharaan terhadap pesawat terbang yang relatif besar dan lebih kompleks. Pada tahun 1984, Electric Power Research Institute (EPRI) menerapkan RCM pada pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
kompone RCM
Beberapa prinsip RCM;
1. RCM fokus terhadap sistem dan standar fungsionalnya2. RCM fokus terhadap reliabilitas sistem atau komponen
3. RCM fokus terhadap pencegahan kerusakan (preventive maintenance)
4. RCM bertujuan untuk keselamatan (safety), keamanan (security), dan ekonomi.
5. RCM menggunakan logic tree untuk menentukan jenis perawatan. Logic tree digunakan untuk menetukan jenis perawatan yang sesuai, seperti terlihat pada diagram logic tree.
6. RCM meruakan planning jangka panjang.
logic tree
PROSES RCM – LANGKAH-LANGKAH
1. Persiapan (preparation)
Mencakup langkah persiapan pemeliharaan, berupa pengumpulan data, identifikasi masalah, dan lain sebagainya.
2. Analisis (analysis)
Setelah data-data terkumpul dan masalah teridentifikasi barulah kemudian dilakukan analisis terhadap solusinya. Analisis mencakup beberapa langak berikut;
- Mengidentifikasi fungsi sistem
- Analisis kegagalan fungsional dari sistem
- Mengidentifikasi peralatan
- Pengumpulan data reliabilitas dan performa sistem atau komponen
- Mengidentifikasi akibat kegagalan, jika terjadi
- Menentukan prioritas pemeliharaan komponen
4. Task Comparison
Setelah kegiatan pemeliharaan ditentukan dan dilakukan, kemudian hasilnya dibandingkan dengan kegiatan pemeliharaan sebelumnya. Pembandingan ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan yang diperlukan pada program pemeliharaan.
5. Records
Data dan hasil yang yang diperoleh pada langkah 1 sampai 4 kemudian diarsipkan untuk berbagai keperluan di masa mendatang.
RCM di PLTN
RCM merupakan suatu alat optimasi sebuah sistem maintenance, yang kemudian dapat menggambarkan keseluruhan sistem. Metode ini sangat sesuai digunakan untuk mengatasi kesulitan program perawatan di Pembangkit listrik tenaga nuklir yang bersifat kompleks dan relatif luas.
Adapun beberapa keuntungan dari penerapan RCM di pembangkit listrik tenaga nuklir adalah:
Referensi
1. Aplication of Reliability Centered Maintenance to Optimize Operation adn Maintenance in Nuclear Power Plant, IAEA-TECDOC-1590, publication of IAEA
2. Mohammad Tahril Azis, M.Salman Suprawhardana, Teguh Pudji Purwanto, “Penerapan Metode Reliabilty Centered Maintenance (RCM) Berbasis Web Pada Sistem Pendingin Primer di reaktor Serba Guna GA. SIWABESSY”, Seminar Nasional 5 SDM Teknologi Nuklir.
3. http://www.datsi.fi.upm.es/~rail/new/WP2/RCM-nuclear.htm (RCM in the Nuclear Power Industry) diakses 18 maret 2011 (0:36)
RCM merupakan suatu alat optimasi sebuah sistem maintenance, yang kemudian dapat menggambarkan keseluruhan sistem. Metode ini sangat sesuai digunakan untuk mengatasi kesulitan program perawatan di Pembangkit listrik tenaga nuklir yang bersifat kompleks dan relatif luas.
Adapun beberapa keuntungan dari penerapan RCM di pembangkit listrik tenaga nuklir adalah:
- Tujuan utama RCM adalah reliabilitas (kehandalan). Keseluruhan proses RCM bukan bertujuan untuk mengurangi biaya perawatan (cost of maintenance) dari pembangkit tetapi lebih utnuk meningkatkan kehandalan fungsional dari pembangkit. Peningkatan terhadap reliabilitas dan efisiensi akan berkontribusi terhadap faktor ekonomi dan keselamatan di pembangkit itu sendiri.
- Keuntungan biaya.Walaupun keuntungan dari segi biaya pemeliharaan bukan merupakan tujuan utama penerapan RCM tapi RCM dapat mengurangi biaya program pemeliharaan secara keseluruhan. EDF nuclear power plant mengklaim RCM yang diterapkan pada pembangkitnya dapat mengurangi biaya program pemeliharaan keseluruhan sekitar 7 juta euro pada periode 2004-2007.
- Kontribusi RCM bersifat jangka panjang (long term operation). RCM merupakan pendekatan sistemik untuk mengidentifikasi dan memutuskan aktivitas maintenance yang akan diterapkan. Metode RCM dapat mendeteksi secara dini kondisi pembangkit serta ke”tua”an pembangkit (plant aging) untuk kemudian diambil langkah-langkah pemeliharaan yang tepat. Hasil identifikasi dan monitoring ini kemudian dijadikan sebagai sumber untuk merancang aktivitas pemeliharaan jangka panjang.
Referensi
1. Aplication of Reliability Centered Maintenance to Optimize Operation adn Maintenance in Nuclear Power Plant, IAEA-TECDOC-1590, publication of IAEA
2. Mohammad Tahril Azis, M.Salman Suprawhardana, Teguh Pudji Purwanto, “Penerapan Metode Reliabilty Centered Maintenance (RCM) Berbasis Web Pada Sistem Pendingin Primer di reaktor Serba Guna GA. SIWABESSY”, Seminar Nasional 5 SDM Teknologi Nuklir.
3. http://www.datsi.fi.upm.es/~rail/new/WP2/RCM-nuclear.htm (RCM in the Nuclear Power Industry) diakses 18 maret 2011 (0:36)
No comments:
Post a Comment